Friday, 9 May 2014

SEFT Malaysia secara IN HOUSE di Syarikat, Jabatan, Kilang, Universiti, Sekolah dan Institusi

The Corporate Problems…

Keberkesanan perusahaan secara umum diukur dengan sustainable profit, ertinya, keuntungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun karena berbagai faktor, peningkatan keuntungan/pendapatan syarikat, ternyata tidak mudah untuk diperkukuhkan. Salah satu faktor terpenting dalam menunjang keberkesanan perusahaan adalah prestasi & kepuasan karyawan (employeeperformance & satisfaction).

Namun banyak perusahaan yang mengeluh akan prestasi pegawai/pekerjanya. Para manager HRD atau penyelia mengatakan bahwa masalah yang sering muncul adalah kurangnya motivasi kerja, konflik diantara pekerja/departemen, dan stress. Kedua hal tersebut dapat dikesan dengan jumlah pekerja/pegawai yang tidak masuk, tidak tercapainya target syarikat, hubungan yang tidak harmoni antara pekerja/departemen, dan tingginya biaya kesihatan (majoriti kerana psikologi/stress).

Daripada servey yang dilakukan oleh Dale Carnegie Institute, pada 12.000 pekerja di dunia, 12% masalah timbul karena lack of technical knowledge, dan 88% diantaranya kerana masalah emosional. Ada beberapa masalah yang sering muncul :
 
• ketidak hadiran tinggi (kerana sakit)
 Jumlah kecelakaan/kemalangan di tempat kerja tinggi (kerana kurang konsentrasi)
 Target keuntungan tidak tercapai (karena motivasi kerja rendah/stagnan)
 Jumlah pekerja yang stress tinggi (dibuktikan dengan tagihan dari pakar psikiatri)
 Tingkat pelayanan customer rendah (pada front liner dan customer service
 Tingkat turn over tinggi 

Dari survey tersebut, juga muncul data mengenai beberapa langkah teknik yang sudah dilakukan, seperti peningkatan standard gaji, penyelenggaraan pelatihan teknik,  dan pencanangan berbagai program bonus untuk merangsang semangat kerja pekerja, namun ternyata masalah-masalah di atas masih sering muncul.

Solusi yang menurut penelitian Pro Mind Solutions cukup sukses mereduksi sebagian besar masalah tersebut adalah:

  1. Meningkatkan kualiti kerja pekerja (Employee Performance)
  2. Meningkatkan Kepuasan kerja pekerja (Employee Satisfaction)

Pada gilirannya, kedua hal tersebut memberi kesan secara langsung pada peningkatan profit perusahaan yang terus tumbuh (sustainable profit).

Apabila perusahaan hanya fokus pada pencapaian target (performance) tanpa prihatin tentang kesejahteraan pekerja-pekerjanya, maka yang terjadi adalah peningkatan turn over yang tinggi. Jika hal ini dibiarkan, maka biaya yang dikeluarkan untuk mendidik pekerja baru, cukup besar. Apabila perusahaan hanya fokus kepada peningkatan kepuasan kerja (satisfaction), maka keuntungan akan cenderung lebih rendah. Yang lebih parah jika kedua hal tersebut diabaikan, maka kemungkinan untuk gulung tikar akan sangat tinggi.  Hanya syarikat yang fokus pada pencapaian target sekaligus kesejahteraan pekerja (performance & satisfaction) yang akan menuai kejayaan jangka panjang (sustainable profit). Dalam rangka mencapai “employee performance & satisfaction” inilah yang menjadi fokus utama training SEFT ini.

Kami memberikan skill praktikal agar pekerja dapat meningkatkan internal motivation-nya secara sendiri. Kami menamakan teknologi ini: DEEP SEFT, yaitu teknik memprogram fikiran sedar & bawah sedar serta energy tubuh kita untuk meningkatkan prestasi. Tidak ada kata-kata wira yang penuh semangat, tidak ada muzik yang hingar bingar untuk motivasi, cukup berikan “teknik praktis dan skill aplikatif”, maka karyawan akan memotivasi dirinya secara sendiri bila-bila pun diperlukan.

Sedangkan untuk memastikan karyawan tidak salah arah, kami menawarkan HOPES (Holistic Person Empowerment System) untuk memberikan peta, arah mana yang harus dituju untuk mencapai ultimate success and happiness (employee performance & satisfaction).

Apa Hubungan antara “keberuntungan karyawan (Individual Good Luck)” dengan “Kesuksesan Perusahaan (Company Achievement)”

Materi “Luck factor” adalah  materi yang dinanti-nantikan oleh peserta training karena sangat berkaitan dengan “keberuntungan hidup” mereka. Di akhir training para peserta (karyawan) dengan semangat mempraktikkan “LoGOS Lucky Life”, karena ada garansi 7 minggu dijamin meningkat keberuntungannya.

Dari sisi perusahaan, saat para karyawan dengan suka rela mempraktikkan prinsip-prinsip keberuntungan itu, perusahaan akan sangat diuntungkan. Karena Prinsip-prinsip yang perlu dipraktikkan untuk meningkatkan keberuntungan hidup mereka diantarnya adalah:

  1. Memiliki pikiran dan hati yang selalu terbuka pada ide baru, orang baru dan pengalaman baru
  2. Menyikapi pekerjaan sebagai sebuah “misi” (untuk melayani) bukan hanya sebuah “karir” (hanya mementingkan diri sendiri)
  3. Selalu berprasangka baik pada orang lain, optimis dan bekerja sepenuh hati
  4. Menyikapi kegagalan sebagai batu loncatan untuk keberhasilan
  5. Yang Paling penting: memiliki “LoGOS Spirit” (semangat untuk mencintai Tuhan, melayani semua mahluk-Nya dan memperbaiki diri terus-menerus)

Jadi walaupun karyawan mempraktikkan prinsip “LoGOS Lucky Life” ini demi kepentingan mereka sendiri (dengan suka rela tanpa paksaan), tapi hal ini secara langsung berdampak pada budaya perusahaan yang High Performance & High Satisfaction:

  1. Menetralisir konflik antar karyawan/departemen (In harmony with all creature)
  2. Memiliki semangat keterbukaan dan perubahan (Open Mind & Open heart)
  3. Menjadikan pekerjaan sebagai sarana ibadah mereka (Loving God)
  4. Meningkatkan semangat pelayanan yang tulus pada sesama karyawan dan customer serta semua stake holder (Blessing others)
  5. Bertekad kuat untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki diri terus menerus(Continuous Self Improvement)
Rich of Practical Skills & Life Changing Inspirations

Perusahaan yang mengikutkan karyawannya dalam berbagai training motivasi, tentunya mengharapkan motivasi yang didapat setelah pelatihan dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga diharapkan pula, motivasi yang sustainable ini dapat meningkatkan performance perusahaan. Namun, yang biasanya terjadi adalah sebaliknya, satu bulan pertama setelah training, kinerja karyawan tersebut memang meningkat drastis, namun semangat kerja tersebut menurun secara gradual pada tiga bulan berikutnya. Sehingga muncul yang disebut dengan motivation training addict.

Hal ini terjadi karena pelatihan motivasi biasanya menggunakan pendekatan yang bersifat high intensity, low sustainability.

SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Training menawarkan proses dan hasil yang berbeda. Pelatihan SEFT, menggunakan strategi low intensity, high sustainability. Dengan fokus pada pemberdayaan (mengajarkan keterampilan spesifik) dan menekankan hasil jangka panjang.

Materi pelatihan ini didesign agar setiap peserta dapat langsung mempraktekkan SEFT untuk masalah masing-masing. Di akhir pelatihan, peserta diharapkan dapat menguasai teknik ini dengan baik, sehingga bisa menerapkan untuk diri sendiri dan untuk membantu orang lain.

Jadi ketika masalah fisik atau emosi*, tiba-tiba saja datang mengganggu, para karyawan yang sudah belajar SEFT, dapat langsung mempraktekkan SEFT pada masalah tersebut. Sehingga, pada gilirannya, performance kerja meningkat dan target dari perusahaan dapat segera terpenuhi.

Sedangkan materi tambahan**, didesign agar para peserta pelatihan dapat menerapkan SEFT ini untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup, serta meningkatkan kepedulian mereka pada masyarakat.

*Varian masalah yang dapat diselesaikan dengan SEFT cukup luas, mulai dari stress, trauma, phobia, kecanduan rokok, sakit punggung, vertigo, sinusitis dan termasuk kasus fisik berat seperti kanker, jantung, tekanan darah tinggi, dll.

** Untuk meraih kesuksesan, digunakan varian dari SEFT yaitu DEEP SEFT yang disarikan dari berbagai buku dan penelitian termasuk “Law of Attraction” dan “Luck Factor”.

No comments:

Post a Comment